Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syiir Arab yang Dibaca Nyaring oleh Bapak Semasa Hidup dan Sehatnya

وصبّ عليّ الرّزق صبّة رحمة **فانت رجا قلبى الكسير من الخبت

وَيَسِّرْ اُمُوْرِي يَا مُيَسِّر وَاَعْطِنِي ** مِنَ العِزِّ وَالعلْيَاءِ عِزًّا تَسَامَيَتْ

وأرسل لي الدنيا بطيب معايشي  ** وبالإسم ارسلها بكسب تَسَهَّلَت


Syiiran di atas adalah salah syiir yang sering saya dengar. Dilantunkan oleh bapak saya semasa hidupnya. Hampir setiap selesai salat Magrib dan Isya' (karena di dua jam salat itu, beliau bersantai di rumah). 


Biasanya sambil keluar dari kamarnya, beliau melantunkan syi'ir itu. Lengkap nyaring dan beberapa kali ulangan.


Meski begitu, saya tidak bisa menghafalkannya. Semasa hidupnya, bapak pernah menyuruh saya membaca itu. Bapak bisa membaca tanpa melihat teks, sementara saya sangat lemah untuk itu. 


Tanpa melihat teksnya, saya tidak bisa membacanya. Apalagi menghafalnya. Sangat sulit.


Setelah bapak meninggal, sempat saya tanyakan kepada beberapa orang yang kenal banyak syiiran. Tidak ada yang tahu. Jadilah saya masih belum bisa membacanya. 


Bahkan ibu pernah bertanya, mengapa saya tidak pernah membaca doa seperti yang bapak baca usai salat. Yang juga sering disebut bapak sebagai doa meminta rejeki. 


Sudah saya cari-cari referensi secara online, juga tidak menemukannya. 


Baru hari ini, 19 Januari 2023, saya iseng-iseng lagi coba cari teks itu, via google. Kebetulan pagi tadi habis bebersih di Makam Bapak, Mbah Hasbi, Mbah Rumani, Mak Waejah (istri pertama Bapak), Cak Ajib (anak pertama bapak yang meninggal masih kecil). Kebetulan juga, baru tadi sempat mencabuti rumput di makam-makam itu pakai tangan. Biasanya dicangkul saja atau ditebas dengan sabit.


 Ketemu satu potong. Itu pun bentuknya doa, bukan syiiran. 

وصبّ عليّ الرّزق صبّة رحمة فانت رجا قلبى الكسير من الخبت

Yang katanya harus dibaca sekian kali, maka rejeki akan mengalir deras. Tidak dalam bentuk syi'iran, tentu membuat saya bertanya-tanya. Bagaimana kelanjutannya. 


Seingat saya,lanjutannya adalah "wayassir umuriyya, muyassir...." maka saya cari dengan kata kunci itu. Potongan yang lamat-lamat teringat potongannya saja. 


Ternyata sama, di beberapa portal berita dan informasi. Syi'ir itu diposisikan sebagai jimat. Yang kalau dibaca sekian akan membuat orang menjadi kaya. 


Maka setelah saya gabung, saya kopi paste, menjadi teks lengkap seperti yang ada pada tulisan di atas. Tiga bait syiir, yang berupa doa.


Saya menempatkannya sebagai doa, permohonan kepada Allah untuk mendapatkan rejeki yang berlimpah barokah. 


Maka ketika membaca pahami maknanya juga. Untuk lebih memahami makna, tentu harus mengaji. Bukan sekadar membaca terjemahannya yang ada di internet. 


Dengan memahami makna secara mendalam, tidak mungkin menempatkan syiiran di atas sebagai jimat yang harus dibaca sekian kali pasti kaya raya. Tidak seperti itu. 


Hendaknya, mari kita baca syiir itu, karena berupa doa. Permohonan untuk mendapatkan rejeki yang berlimpah keberkahan. Karena disusun dalam bentuk syair, maka lebih mudah diingat dan dilafakan. 


Setelah membaca doa itu, tentu saja di waktu yang utama (setelah salat), tentu juga harus berusaha. Jangan mentang-mentang sudah baca doa pembuka rizki, lalu ongkang-ongkang kaki. Setelah berdoa, tentu juga harus berusaha. 


Kerja yang rajin. Insyallah, Allah memberikan yang terbaik bagi kita. 


Posting Komentar untuk "Syiir Arab yang Dibaca Nyaring oleh Bapak Semasa Hidup dan Sehatnya"