Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjuangan Program Hamil (Promil) | Kisah tentang Cara agar Bisa Hamil

Postingan ini saya tulis sebagai rangkaian dari cerita Tentang LMA. Tentang perjuangan untuk menghadirkan Lutfiana (anak kami). Banyak cara yang harus ditempuh. Banyak perjuangan dan perjalanan yang harus dilalui.

Melalui medis, melalui doa, melalui obat kimia, melalui obat herbal. Tips dan trik cepat hamil yang kami baca di artikel online, pedagang jamu dan obat herbal. Baik yang dikenal sebelumnya, maupun yang sama sekali baru.

Kisah ini bermula dari keinginan untuk segera mendapatkan momongan. Yang pertama kali memeriksakan diri adalah istri saya. Dia periksa ke dokter. Spesialis kandungan. Hasil pemeriksaan yang tidak hanya sekali dilakukan, kandungannya dinyatakan normal. Beberapa kali juga diberi resep oleh dokter, untuk istri.

Setelah sekian kali dan sekian bulan periksa, akhirnya disimpulkan bahwa istri saya sehat. Sontak, saya yang terkejut. Kalau istri saya sehat rahim dan kesuburannya, mengapa tidak kunjung dapat momongan. Berarti saya yang bermasalah.

Atas saran istri saya, akhirnya saya memeriksakan diri. Tanpa terlebih dulu konsultasi ke dokter. Langsung ke laboratorium. Salah satu laboratorium swasta di Jember. Periksa. Nekat. Belum pernah tahu sebelumya, belum pernah tanya ke teman.

Melalui hasil analisis sperma di laboratorium itu, akhirnya saya tahu bahwa sperma saya kosong. Tidak ada isi. Membaca hasil lab itu, istri saya menangis. Sebagai seorang laki-laki, tentu saya ingin menangis, tapi saya tahan. Kalau saya lemah, dengan menangis, tentu akan memperburuk keadaan. Saya coba tetap tabah.

Segera online, searching dan browsing. Mencari informasi bagaimana cara memperbaiki kualitas sperma. Informasi juga didapat dari teman kuliah, yang sempat mengalami hal yang sama. Saling tukar informasi, dia turut serta memberikan dukungan.

Maka banyak hal yang harus dilakukan, melalui konsumsi makanan tertenu, obat tertentu, tumbuhan tertentu, banyak kok dijual di toko-toko online. Hampir semua yang disarankan oleh orang tua, saudara, kenalan, teman, bahkan disarankan oleh iklan, kami lakukan, kami usahakan.

Banyak suka-dukanya dalam mengusahakan itu semua. Kisah-kisah uniknya akan disampaikan dalam tulisan Kejadian-kejadian Lucu Saat Program Hamil. (Tapi tulisannya belum ada. Masih konsep, dalam pikiran).

Makanan yang harus saya konsumsi untuk memperbaiki kualitas sperma bermacam-macam. Mulai dari buah-buahan, yang menurut saya buah aneh-aneh. Juga mengonsumsi telur ayam kampung rutin. Untung telurnya diramu menjadi Telur Degan Madu, enak seger. Beli minimal dua kali seminggu, kalau ada rejeki lebih, beli dua kali sehari.

Jamu lain yang saya konsumsi, juga bersama istri adalah jamu Majun, (apa Macun ya... Tidak tahu tulisannya). Jamu ini rasanya sengak, panas di tenggorokan. Diminum saat hangat, tidak enak. Jauh lebih enak kopi pahit. Serik-serik juga di tenggorokan. Kalau tidak salah sampai habis dua pak. Beli online. Harganya hampir separo gaji, saat mengajar dulu.

Buah yang saya konsumsi juga macam-macam. Ada kurma muda. Katanya didatangkan langsung dari Timur Tengah. Kalau kalian pernah makan kurma rasanya enak dan legit, itu kurma yang sudah masak. Kurma muda bentuknya masih halus, berwana hijau muda, bentuknya lonjong mirip belimbing wuluh. Kecutnya sama dengan belimbing mungil ini. Tapi teksturnya mirip dengan bluluk. Rasanya sepet-sepet kecut. Sama sekali tidak enak. Akhirnya tidak dihabiskan, karena terlalu lama busuk. Dibuang. Padahal didapat dari beli online, kepada teman. Yang menyarankan. Katanya ada saudara yang berhasil Program Hamilnya dengan Kurma Muda.

Ada juga yang menyarankan untuk makan pelem golek. Mangga yang bentuknya besar memanjang. Seratnya kasar, bijinya besar, rasanya nauzubillah. Begitu mendapat informasi tentang khasiat buah ini, istri saya langsung posting, cari di mana dapat Poh Golek ini. Mau beli. Kebetulan ada teman istri yang ada di luar kota, pamannya punya pohonnya. Kebetulan juga berbuah. Akhirnya dikirimkan ke Jember. Degan jasa pengiriman paket.

Kami berterima kasih, bersyukur dan terharu ada teman yang peduli pada perjuangan kami, untuk program hamil. Istri saya sangat bersemangat untuk memakan ini. Program mangga golek sukses. Sukses untuk mengambuhkan penyaki tipus yang memang diderita oleh istri saya. Dia terlalu banyak makan mangga golek, yang kecut. Bahkan sering dikonsumsi sebelum makan.

Ada lagi, buah zuriyat. Namanya memang kearab-araban. Kalau diterjemahkan secara bebas, zuriyat artinya keturunan. Hebat, pasti buah ini memberikan keturunan bagi pasangan suami istri yang ingin segera punya zuriyat, alias keturunan. Beda dengan kurma muda dan mangga golek di atas, buah zuriyat tidak dikonsumsi secara langsung. Tapi diminum air rebusannya yang sudah berubah warna menyerupai warna teh. Diminum tiap hari, pagi sore.

Tidak terbatas konsumsi berbagai jenis makanan, tips dan trik program hamil yang disarankan oleh semua orang juga kami lakukan. Disuruh pijat ke mbah ini, kami berangkat. Pagi-pagi sekali, karena cukup jauh dari rumah. Dipijat, katanya rahim istri baik-baik saja. Bahkan subur. Pinggulnya juga besar, kata simbah dukun. Kabar gembira. Sudah dua kali kami pijat ke sana, tapi hanya istri.

Disuruh juga, pijat ke salah satu gurunya istri. Kali ini yang dipijat bukan istri, karena sudah mulai diketahui bahwa yang bermasalah adalah saya. Maka saya yang dipijat. Dasarnya orang tidak pernah dipijat, dipijat sebentar dan sedikit saja sudah teriak-teriak kesakitan. Dasar manusia lemah! Tapi demi target, program hamil untuk segera punya keturunan. Malu-malu sedikit tetap dihadapi. Tetap dilakukan.

Selain dipijat, diberi doa. Baca doa ini. Diikuti puasa juga. Meminta kepada Tuhan. Saya dan istri puasa. Tiap habis salat magrib, kalau pas salat magrib di rumah, langsung merapalkan doa-doa dengan ketentuan hitungan sekian. Cukup banyak, ditiupkan ke air, airnya diminum. Juga dilakukan.

Belum juga mendapat keturunan, ada yang menyarankan untuk mengganti motor. Sebelumnya motor saya adalah motor laki, disarankan untuk ganti dengan matic. Motor laki akhirnya dijual, dengan harga selaku-lakunya. Karena memang kurang terawat, harganya anjlok. Untuk beli motor matic, uang masih kurang. Untung ada teman yang sudi memberi pinjaman. Padahal dia sendiri lagi butuh, beberapa hari menjelang pernikahannya. Memang, Tuhan itu dekat dengan hamba yang mendekat dan punya tekad.

Setelah semua usaha dilakukan, setelah banyak jenis obat herbal diminum, setelah motor ganti matic, setelah doa terus menerus dirapalkan, saya kembali ke laboratorium. Hasilnya masih negatif, meskipun sedikit membaik dari hitungan angka-angka yang tertera, tapi masih di bawah ambang batas normal untuk mendapat keturunan.

Hasil laboratorium terakhir, dibawa ke dokter kandungan. Membaca hasil analisis sperma dari lab, dokter menyimpulkan bahwa saya harus konsultasi ke Spesialis Andrologi. Adanya di Surabaya. DaRR!! Rasanya ada yang menghantam keras di dada saya. Sambil tetap tenang, istri saya masih sempat minta resep. Bukan untuk dia, tapi untuk saya.

Sebenarnya sang dokter setengah hati memberikan resep, katanya, disuruh coba saja. Tapi saya tetap disarankan ke Surabaya, menemui Spesialis Andrologi. Karena kemungkinan berhasilnya resep itu sangat tipis, kata sang dokter.

Resep langsung kami tebus, istri menyarankan untuk menebus setengahnya saja, karena harga terlalu mahal. Dia tahu, saya tak punya uang sebanyak itu. Saya yakinkan dia untuk menebus semuanya, kebetulan sedang membawa uang titipan teman, cukup. Tak apa, meski harus berhutang.

Sambil mengonsumsi obat resep dari dokter, sambil terus merapalkan doa, memohon kepada sang kuasa, tak henti-henti. Harus dilakukan. Juga sambil mensyukuri, 'untung kita masih bisa berusaha, Mas.' katanya. Membayangkan, orang lain yang ingin punya anak, tapi masih belum mampu berusaha.

Akhirnya, muncul tekad. Saya dan istri punya rencana; 1) Habiskan obat resep dokter; 2) Pergi nge-lab lagi; 3) Kalau belum normal, pergi ke Surabaya. Biaya yang dibutuhkan pasti besar, dapat dari mana? Pikir keri.

Belum sempat tiga rangkaian rencana di atas dilaksanakan, istri sudah telat datang bulan. Bahkan sama sekali tidak pergi ke laboratorium lagi. Program hamil berhasil. Hingga pada 28 Mei 2019, lahirlah bayi mungil Bernama Luftiana MA.

Tuhan memang Maha Mendengar doa hambanya, dan doa terbaik adalah rapalan mantra yang disertai usaha.

2 komentar untuk "Perjuangan Program Hamil (Promil) | Kisah tentang Cara agar Bisa Hamil"

  1. Amin. Perjuangan gak akan menghianati hasil Jo. Percaya sing Kuoso mboten tilem.

    BalasHapus