Ruang Lingkup Sejarah | Penjelasan 4 Ruang Lingkup Sejarah dan Penerapannya
Ruang Lingkup Sejarah - Sejarah bukan sekadar kejadian yang terjadi pada masa lalu. Sejarah memiliki dimensi yang lebih luas dari itu. Definisi sejarah sangatlah luas, karena setiap kejadian yang terjadi pada masa lalu yang memengaruhi manusia bisa disebut sejarah.
Pengertian sejarah yang begitu luas tersebut dapat dibatasi dengan ruang lingkupnya masing-masing. Jadi, pengertian sejarah bisa dibatasi oleh empat hal yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sejarah sebagai ilmu pengetahun, serta sejarah sebagai sebuah seni.
Sebuah sejarah, bisa terbentuk oleh unsur-unsur. Unsur-unsur pembentuk sejarah meliputi manusia (sebagai pelaku sejarah), ruang, dan waktu. Maka ketiga unsur ini saling berkait-berkelindan. Saling memengerahi dan akhirnya membentuk sebuah sejarah atau peristiwa.
Hubungan antara ketiga unsur di atas, (manusia, ruang, dan waktu) bisa membentuk ruang lingkup sejarah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah ruang lingkup yang ada dalam sejarah.
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan
Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai seni
Masing-masing ruang lingkup sejarah memiliki definisi yang lebih renik, lebih detail. Juga memiliki unsur pembentuk yang memengaruhi. Tentu saja, sejarah sebagai ilmu pengetahuan berbeda dengan seajarah sebagai sekadar kisah dan dongeng. Sejarah sebagai seni jelas berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa. Begitu seterusnya. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam masing-masing ruang lingkup tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan masing-masing ruang lingkups sejarah secara lengkap dan komprehensif.
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan membahas tentang sejarah yang harus bisa dibuktikan secara ilmiah. Pembuktian sejarah harus berdasarkan bukti-bukti yang bisa mendukung sebuah teori. Pembuktian ini bisa menggunakan dokumen-dokumen, atau benda-benda peninggalan sejarah.
Misalnya untuk sejarah kemerdekaan Indonesia, sebagai sebuah ilmu penjelasan sejarah kemerdekaan harus dibuktikan dengan dokumen. Dokumen-dokumen perjanjian antara pemerintah kolonial Belanda dengan wakil-wakil bangsa Indonesia. Dokumen naskah teks Proklamasi. Juga ada dokumentasi berupa foto (foto Soekarno ketika membacakan teks Proklamasi) yang menjadi dokumen penting dalam pembahasan seajarah sebagai ilmu pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ruang lingkup sejarah sebagai sebuah ilmu pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan. Untuk mengetahuinya diadakan penelitian dan pengkajian peristiwa cerita sejarah. Maka, pengetahuan masa lampau itu harus disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah.
Dalam perkembangannya, ruang lingkup sejarah sebagai ilmu pengetahuan dijadikan sebagai sarana pendidikan untuk menambah wawasan. Ruang lingkup sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri: bersifat empiris, memiliki objek (bukti fisik), memiliki teori, memiliki meotde dan generalisasi berdasarkan penelitian yang teleah dilakukan.
Jadi, sejarah sebagai peristiwa harus mengandung unsur:
-penting
-nyata atau faktual
-unik
Contoh sejarah sebagai sebuah peristiwa adalah Peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya pada tahun 1945.
Peristiwa sejarah itu merupakan peristiwa penting, nyata, dan unik.
Peristiwa sejarah pertempuran 10 November 1945 memiliki arti penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Saat itu, Indonesia sudah dianggap tidak ada, dianggap kalah, dan tidak punya kekuatan. Pernyataan merdeka yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta dianggap hanya pernyataan politis tanpa dukungan rakyat. Kemerdekaan Indonesia juga belum diakui oleh dunia internasional dan negara lain.
Peristiwa 10 November 1945, penting bagi pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain. Peristiwa yang memakan banyak sekali korban jiwa itu telah menggugah kesadaran dunia untuk memandang bangsa Indonesia sebagai bangsa yang benar-benar ingin merdeka.
Peristiwa sejarah 10 November unik, karena bermodal keberanian, menantang pasukan dengan teknologi persenjataan dan armada tempur yang jauh di atasnya. Juga faktual, karena benar-benar terjadi hingga saat ini dikenang. Juga dibuktikan dengan banyaknya nisan 'Pahlawan Tak Dikenal' sebagai pusara bagi para pejuang yang gugur, yang makamnya diziarahi hingga kini.
Kisah sejarah bisa disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Dalam bentuk lisan, kisah sejarah dapat dijadikan bahan orasi maupun pidato. Juga disampaikan dalam bentuk seminar dan simpsium. Atau bahkan dalam bentuk dongeng.
Bentuk sejarah sebagai kisah yang disajikan dalam bentuk tulis dapat dibuat dalam bentuk media masa, majalah, dan buku.
Salah satu kisah sejarah yang dibuat dalam bentuk cerita novel adalah Gajah Mada. Dalam cerita itu, sejarah tentang perjuangan Gajah Mada untuk menyatukan nusantara dikisahkan dalam bentuk novel sejarah.
Sejarah dalam bentuk seni dapat diketahui dalam bentuk-bentuk peninggalan, misalnya dalam bentuk syair, dalam bentuk bahasa indah. Juga dalam bentuk karya-karya seni rupa lainnya dalam bentuk relief, patung, dan seni bangunan. Upaya penulisan dan penyampaian sejarah dalam bentuk seni bertujuan agar sejarah menjadi menarik.
Ada pula penyampaian kisah sejarah dalam bentuk seni yang lain, yaitu seni pertunjukan. Misalnya sejarah tentang perlawanan Sakera terhadap Belanda. Dikisahkan dalam lakon ludruk Sakera.
Demikian sejarah lengkap tentang pengertian sejarah, unsur-unsur sejarah serta ruang lingkup sejarah beserta penjelasan dan ciri-ciri sejarah yang lengkap.
Pengertian sejarah yang begitu luas tersebut dapat dibatasi dengan ruang lingkupnya masing-masing. Jadi, pengertian sejarah bisa dibatasi oleh empat hal yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sejarah sebagai ilmu pengetahun, serta sejarah sebagai sebuah seni.
Sebuah sejarah, bisa terbentuk oleh unsur-unsur. Unsur-unsur pembentuk sejarah meliputi manusia (sebagai pelaku sejarah), ruang, dan waktu. Maka ketiga unsur ini saling berkait-berkelindan. Saling memengerahi dan akhirnya membentuk sebuah sejarah atau peristiwa.
Hubungan antara ketiga unsur di atas, (manusia, ruang, dan waktu) bisa membentuk ruang lingkup sejarah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah ruang lingkup yang ada dalam sejarah.
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan
Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai seni
Masing-masing ruang lingkup sejarah memiliki definisi yang lebih renik, lebih detail. Juga memiliki unsur pembentuk yang memengaruhi. Tentu saja, sejarah sebagai ilmu pengetahuan berbeda dengan seajarah sebagai sekadar kisah dan dongeng. Sejarah sebagai seni jelas berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa. Begitu seterusnya. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam masing-masing ruang lingkup tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan masing-masing ruang lingkups sejarah secara lengkap dan komprehensif.
1. Sejarah Sebagai Ilmu Pengetahuan
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan membahas tentang sejarah yang harus bisa dibuktikan secara ilmiah. Pembuktian sejarah harus berdasarkan bukti-bukti yang bisa mendukung sebuah teori. Pembuktian ini bisa menggunakan dokumen-dokumen, atau benda-benda peninggalan sejarah.
Misalnya untuk sejarah kemerdekaan Indonesia, sebagai sebuah ilmu penjelasan sejarah kemerdekaan harus dibuktikan dengan dokumen. Dokumen-dokumen perjanjian antara pemerintah kolonial Belanda dengan wakil-wakil bangsa Indonesia. Dokumen naskah teks Proklamasi. Juga ada dokumentasi berupa foto (foto Soekarno ketika membacakan teks Proklamasi) yang menjadi dokumen penting dalam pembahasan seajarah sebagai ilmu pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ruang lingkup sejarah sebagai sebuah ilmu pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan. Untuk mengetahuinya diadakan penelitian dan pengkajian peristiwa cerita sejarah. Maka, pengetahuan masa lampau itu harus disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah.
Dalam perkembangannya, ruang lingkup sejarah sebagai ilmu pengetahuan dijadikan sebagai sarana pendidikan untuk menambah wawasan. Ruang lingkup sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri: bersifat empiris, memiliki objek (bukti fisik), memiliki teori, memiliki meotde dan generalisasi berdasarkan penelitian yang teleah dilakukan.
2. Sejarah Sebagai Peristiwa
Penjelasan arti sejarah sebagai peristiwa secara umum. Sejarah adalah peristiwa yang telah terjadi dan peristiwa itu benar-benar ada. Sebuah sejarah dikatakan sebagai peristiwa karena berkaitan dengan hal yang sangat penting. Hal yang penting ini ditandai dengan dampak yang sangat luas dan besar. Selain penting, ruang lingkup sejarah sebagai sebuah peristiwa juga harus merupakan kejadian nyata dan faktual, juga harus bersifat unik.Jadi, sejarah sebagai peristiwa harus mengandung unsur:
-penting
-nyata atau faktual
-unik
Contoh sejarah sebagai sebuah peristiwa adalah Peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya pada tahun 1945.
Peristiwa sejarah itu merupakan peristiwa penting, nyata, dan unik.
Peristiwa sejarah pertempuran 10 November 1945 memiliki arti penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Saat itu, Indonesia sudah dianggap tidak ada, dianggap kalah, dan tidak punya kekuatan. Pernyataan merdeka yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta dianggap hanya pernyataan politis tanpa dukungan rakyat. Kemerdekaan Indonesia juga belum diakui oleh dunia internasional dan negara lain.
Peristiwa 10 November 1945, penting bagi pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain. Peristiwa yang memakan banyak sekali korban jiwa itu telah menggugah kesadaran dunia untuk memandang bangsa Indonesia sebagai bangsa yang benar-benar ingin merdeka.
Peristiwa sejarah 10 November unik, karena bermodal keberanian, menantang pasukan dengan teknologi persenjataan dan armada tempur yang jauh di atasnya. Juga faktual, karena benar-benar terjadi hingga saat ini dikenang. Juga dibuktikan dengan banyaknya nisan 'Pahlawan Tak Dikenal' sebagai pusara bagi para pejuang yang gugur, yang makamnya diziarahi hingga kini.
3. Sejarah Sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah, merupakan salah satu ruang lingkup sejarah. Dalam hal ini, sejarah menjadi 'bahan baku' sebuah cerita. Tentu saja cerita ini berdasarkan sudut pandang dari penutur/penulis kisah tersebut. Upaya penyapaian kembali sebuah sejarah dalam bentuk cerita juga tidak lepas dari adanya 'tambahan' ide dari penutur atau penulisnya karena sebatas berdasarkan penafsiran-penafsiran manusiawi berdasarkan ingatan semata.Kisah sejarah bisa disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Dalam bentuk lisan, kisah sejarah dapat dijadikan bahan orasi maupun pidato. Juga disampaikan dalam bentuk seminar dan simpsium. Atau bahkan dalam bentuk dongeng.
Bentuk sejarah sebagai kisah yang disajikan dalam bentuk tulis dapat dibuat dalam bentuk media masa, majalah, dan buku.
Salah satu kisah sejarah yang dibuat dalam bentuk cerita novel adalah Gajah Mada. Dalam cerita itu, sejarah tentang perjuangan Gajah Mada untuk menyatukan nusantara dikisahkan dalam bentuk novel sejarah.
4. Sejarah Sebagai Seni
Pengertian sejarah sebagai seni tetaplah menitikberatkan pada sisi sejarahnya. Harus bersifat ilmiah dengan penilitan yang ketat. Namun, dalam penyajiannya juga diperhatikan bentuk-bentuk keindahan.Sejarah dalam bentuk seni dapat diketahui dalam bentuk-bentuk peninggalan, misalnya dalam bentuk syair, dalam bentuk bahasa indah. Juga dalam bentuk karya-karya seni rupa lainnya dalam bentuk relief, patung, dan seni bangunan. Upaya penulisan dan penyampaian sejarah dalam bentuk seni bertujuan agar sejarah menjadi menarik.
Ada pula penyampaian kisah sejarah dalam bentuk seni yang lain, yaitu seni pertunjukan. Misalnya sejarah tentang perlawanan Sakera terhadap Belanda. Dikisahkan dalam lakon ludruk Sakera.
Demikian sejarah lengkap tentang pengertian sejarah, unsur-unsur sejarah serta ruang lingkup sejarah beserta penjelasan dan ciri-ciri sejarah yang lengkap.

Posting Komentar untuk "Ruang Lingkup Sejarah | Penjelasan 4 Ruang Lingkup Sejarah dan Penerapannya"