Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1443 H Di Kampungku

Secara administratif, rumah saya berada di RT 3 RW 1 Dusun Mangaran, meski di KTP Tertulis RT 4. Itu kesalahan penulisan yang telanjur. Tapi secara sosial, ketika kenduren atau selametan, saya selalu ikut ke RT 2 RW 1. Tepatnya di Musala Pak Isa. Tempat mengaji saya ketika kecil. 

Di sini unik. Bahasa sehari-harinya campur aduk. Jawa Madura. Meskipun dominan Bahasa Jawa. Namun dalam Pengantarnya setiap kenduren di Musala, Pak Isa Sugianto, selalu menggunakan Bahasa Madura. 

Sebagai orang Jember yang lebih khususnya orang Mangaran  saya bisa memahami. Meskipun cukup kaku ketika mengucapkan bahasa Madura. 

Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1443 Hijriyah tahun 2021, bertepatan dengan hari senin, 18 Oktober. Hari yang seharusnya masih prihatin, karena masih dalam kondisi pandemi. Ekonomi masih sulit, meskipun banyak petani di lingkungan kami, tapi tetap saja berdampak. Pelambatan-pelambatan ekonomi juga terasa di desa-desa. 

Yang bisasanya merantau, mendapat pekerjaan yang rutin, menjadi harus di rumah. Hanya mengandalkan pekerjaan sektor pertanian yang tidak selalu ada setiap hari. Kecuali saat musim penggarapan sawah. 

Dalam pengantarnya, Pak Isa, pemimpin agana di lingkungan RT 2 yang juga memangku Musala, mengajak seluruh warga yang hadir untuk berdoa. Memohon kepada Allah agar Pandemi covid19 segera berakhir. Agar yang sekolah kembali bisa tatap muka. Yang bekerja bisa kembali maksimal.

Yang bekerja di luar kota alias merantau, bisa menemukan kembali pekerjaan. Selama pandemi, banyak warga yang tak bisa kembali ke pekerjaan. 

Tapi suasana pandemi tidak menyurutkan kemeriahan warga untuk memperingati Maulid Nabi. Berkat atau ambeng tetap meriah. Sholawat tetap berkumandang mendayu yang dipimpin oleh Ust  Abdul Haris. 

Musala Pak Isa tetap dipenuhi warga selingkungan, se-RT. Kaum laki-laki, mulai anak-anak kecil hingga bapak-bapak. Semua rumah diwakili oleh kaum Bapak. 

Tidak hanya di dalam Musala, bahkan di luar musala, juga di teras rumah Pak Isa, ada warga yang mengikuti kenduri Mauludan. 

Begitulah cara kami memperibgati Maulid Tahun ini. Bagaimana caramu?












Sekadar update status atau turut bersholawat tiada henti?

Acara ditutup dengan makan bersama. Semua guyup. Tua muda makan dalam satu semangat keberkahan dengan mengharap mendapat syafaat Nabi Muhammad Saw.



Ini adalah acara rutin yang dilaksanakan tiap tahun, seingat saya sejak saya SD sudah kenduri model begini, di tempat yang sama. 


Posting Komentar untuk "Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1443 H Di Kampungku"