Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panen Pisang Barlin Mentek | Kelebihan Pisang Barlin

 Coretanmun.blogspot.com | Pada 8 Oktober 2020 bertepatan dengan demo besar-besaran adik-adik mahasiswa di berbagai penjuru Indonesia, menolak ditetapkannya Undang-Undang segala tentang Cipta Kerja, yang banyak dikenal sebagai omnibuslaw. Padahal artinya omnibus law bukan itu. Tidak hendak dibahas di sini. Mau baca Klik saja Link Ini. Kalau tidak, ya tidak apa-apa.


Dalam blog ini sesuai judulnya akan membahas tentang pisang. Pisang Barlin. Yang baru saya petik/potong dari ladang. Sebenarnya kalau petik kurang pas. Karena petik identik dengan buah yang pohonnya masih bersisa. Misalnya memetik kelapa. Kan yang diambil hanya buahnya. Nah, kalau pisang lebih tepat sepertinya potong buah pisang. Dipotong sekalian dengan batangnya. 


Nah, pisang barlin yang saya potong ini termasuk pada generasi ladang pisang yang sudah mulai saya rawat. Sudah saya bersihkan rumput liar/gulmanya. Sudah saya dangir tanah sekitarnya. Dangir itu dicangkuli lahan di sekitarnya untuk menggemburkan tanah. 


Karena memang pohonnya telanjut tidak terlalu besar, sudah kurus karena tidak terawat maka pohonnya juga tidak terlalu tinggi. Pohon pisang yang saya potong hari ini, kamis hanya sepenggapaian tangan ketika berdiri.

Pisang Barlin Mentek/Montok 1 Tandan


Inilah kelebihan pisang barlin. Meskipun dalam satu tandan hanya berisi empat sisir, tapi karena panennya dilakukan pada waktu yang tepat, sampai tua sempurna maka buah pisangya mentek-mentek, alias padat berisi. Jadi, meskipun sedikit jumlah sisirnya dalam satu tanda akan tampak menarik.


Nah, ini sekaligus menjadi tips. Jika punya pohon pisang yang kurus. Apalagi jika termasuk pisang meja, maksudnya pisang buah suguhan meja tanpa diolah, pastikan memanennya saat benar-benar tua. Bahkan kalau perlu sampai solo atau ada buah pisang yang sampai ranum dan masak di pohon.


Ciri-ciri pisang barlin yang sudah tua sempurna adalah:

1. Bentuk buah pisangnya gilig sempurna (membulat), sudah tidak ada garis sudut pada badan buahnya.

2. Bunga pisang di ujung buah pisang sudah mengering semua, meskipun belum tanggal/copot tapi sudah kering berwarna hitam, tidak lagi tampak bening/putih.

3. Buah pisang sudah mulai tampak kekuning-kuningan.


Pisang Barlin setelah dieksekusi dalam empat sisir



Karena memang hanya pisang barlin, rendah, tinggal digapai dalam posisi berdiri, waktu yang dibutuhkan untuk memotong buah pisang ini tidak terlalu lama. Mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Itupun termasuk perjalanan menuju ke ladang, jalan kaki dari rumah. Prosesi memotong pisangnya mungkin hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit. Itu sudah termasuk memotong kecil-kecil batang pisang agar mudah busuk dan terurai.


Jadi, waktu sepuluh menit itu dilakukan sepulang dari bekerja. Baru sampai rumah. Ingat ada pisang yang sudah cukup tua. Menyempatkan waktu sebentar pergi ke ladang. Potong pisang. Pulang. Cukup berbekal sabit, tanpa galah. 


Kalau memotong pisang yang lebih tinggi, tentu harus bawa galah, untuk mengurangi pelepah daun dan memotong batang pisang secara bertahap.


Kelebihan lain pisang barlin, selain mudah memotongnya karena tidak terlalu tinggi tadi, juga karena cepat berbuah. Memang buahnya kecil-kecil. Tapi berbanding lurus dengan waktu produksi tanaman pisang. Kecil tapi cepat berbuah dan cepat memanennya. 


Berminat tanam pisang barlin? Cepat berbuah dan saya punya banyak bibit tunasnya. 

Posting Komentar untuk "Panen Pisang Barlin Mentek | Kelebihan Pisang Barlin"