Pengumuman Jumat yang Tidak Penting
Tulisan ini saya mulai tulis ketika pengumuman sebuah proses menjelang Salat Jumat. Menjelang, bukan saat proses salat Jumat.
.
Ada petugas yang maju. Pegang mikrofon. Di dekat mimbar khotib. Dengan pengantar yang cukup panjang. Cukup berbelit juga. Dalam bahasa Madura. Baik sebenarnya. Tujuannya mendoakan orang tua, juga anak-anak jamaah semua. Agar menjadi anak yang saleh.
.
Setelah membaca alfatihah bersama-sama. Baru membaca suratnya. Dalam bahasa Indonesia. Yang dibaca adalah Undangan Pengajian umum. Dibaca semua, kopnya dibaca lengkap. Mulai lembaga hingga alamat lembaganya. Detail.
.
Nomor surat dibaca, perihal undangan dibaca. Salamnya dibaca, paragraf pembuka juga dibaca. Mata acara dibaca. Dengan pengeras suara.
.
Paragraf penutupnya dibaca lengkap. Bahkan salam penutupnya. Juga jabatan ketuanya, plus namanya. Jabatan sekretaris dan namanya juga dibaca. Kata "turut mengundang", juga dibaca. Pengasuh pondok pesantrennya. Nama pengasuhnya.
.
Saya cukup merasa lega. Ketika semua sudah dibaca. Saya lihat surat undangannya. Cuma satu lembar. Berarti sebentar lagi akan langsung azan. Azan yang kedua. Ternyata tidak.
.
Pembaca pemberitahuan tadi, masih berdiri di tempatnya. Masih menjelaskan maksud undangan yang baru dibaca. Kali ini dalam bahasa daerah.
.
Mungkin beliau khawatir, ada jamaah yang todak paham maksud undangan. Ada yang tidak paham bahasa Indinesia. Sehingga perlu diterjemahkan plus penjelasan, dalam bahasa yang digunakan sehari-hari di lingkungan itu.
.
Meskipun saya punya keyakinan, semua orang yang mendengar sudah paham. Sudah mengerti.
.
Entahlah, saya jadi berpikir itu pengumuman tidak penting. Harusnya yang disampaikan yang penting-penting saja. Yang seperti biasa saya dengar, di masjid lingkungan saya.
.
Di lingkungan saya, pengumuman di masji menjelang Jumatan biasanya sngat singkat. Misalnya ada undangan pengajian. Tidak semua bagian undangan dibaca. Cukup pokoknya saja. Intinya saja.
.
Biasanya cukup begini:
"meniko wonten Undangan sangking Ponpes ..... , Dusun.... Desa ..... Kiai....
Ngundang kulo lan panjenengan dalam rangka pengajian ..... Ingkang badhe dipun laksanaaken mbenjing dinten .... Tanggal.....
Pembicaranipun inggih puniki KH. .... Sangking ......
Mugi-mugi kulo panjenengan saget menghadiri undangan meniko. Ugi acara meniko dipun paringi kelancaran. Alfatihah!."
.
Bandingkan dengan pengumuman yang dibaca lengkap seluruh bagian suratnya:
.
"Yayasan pendidikan dan pondok pesantren .....
Jalan.... Dusun .... Desa ..... Kecamatan....
.
Jember, 27 Maret 2019.
Perihal undngan.
.
Yang terhormat
Mualimin muslimat
Masyarakat Dusun.....
.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
.
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah subhanahuwataala yang telah memberikan taufik dan hidayahnya. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi muhammad sallallahu alaihi wasallam.
.
Dalam rangka memperingati isra miraj tahun 1440 hijriyah, kami panitia pengajian umum Yayasan ..... Bermaksud memgundang Bapak/Ibu untuj menghadiri undangan yang insaallah akan dilaksankan pada hari senin, tanggal 30 Maret tahun 2019. Pukul 18 W I B. Tempat halaman yayasan pendidikan dan pondok peaantren .. . Dusun ..... Desa .... Kecamatan ....
.
Pembicara satu Kiai Haji ...... Dari .......
.
Dan seterusnya. Sudah ah. Tidak perlu saya lanjutkan. Terlalu bertele-tele.
.
Andai pengumuman di masjid menjelang salat jumat tidak seberbelit itu. Mungkin bisa dioersingkat dengan menggunakan format berikut:
.
Ada undangan dari Panitia Pengajian .... Untuk hadirin masyarakat dusun ....
.
Mengharao kehadiran kita semua dalam pengajian dalam rangka .... Pada hari .... Tanggal ... Bertempat di.....
.
Pemnicara adalah... kH.....
.
Semoga acara tersebut diberi kelancaran oleh Allah dan kita bisa menghadirinya...
.
Alfatihah!
.
Lebih singkat kan?
Posting Komentar untuk "Pengumuman Jumat yang Tidak Penting"