Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berita Lagi Tren di google trends adalah Olimpiade Brazil Rio 2016



Pertandingan Kegiatan Olimpiade (bahasa Perancis: les Jeux olympiques, JO)[1] adalah ajang olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan cabang olahraga olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti dan diselenggarakan oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga. Kegiatan Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi.

Awalnya, Kegiatan Olimpiade hanya berlangsung di  Negara Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M Kegiatan Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Kegiatan Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun 1896. Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite Kegiatan Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota  Negara Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Kegiatan Olimpiade modern pertama tahun 1896. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat tahun sekali Kegiatan Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II. Edisi khusus guna olahraga musim dingin; Kegiatan Olimpiade Musim Dingin, mulai diadakan pada tahun 1924. Awalnya Kegiatan Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang sama dengan Kegiatan Olimpiade Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Kegiatan Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan Kegiatan Olimpiade Musim Panas.

Evolusi yang dilakukan oleh IOC sepanjang abad ke-20 dan 21 telah menyebabkan beberapa perubahan pada penyelenggaraan Kegiatan Olimpiade. Beberapa penyesuaian dilakukan, termasuk penciptaan Kegiatan Olimpiade Musim Dingin guna olahraga es dan salju, Paralimpiade guna atlet dengan kekurangan kekuatan fisik dan Kegiatan Olimpiade Remaja guna para atlet remaja. Dalam perkembangannya, Kegiatan Olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, layaknya pemboikotan, penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Kegiatan Olimpiade juga merupakan kesempatan besar bagi kota dan negara tuan rumah guna menampilkan diri kepada dunia.

Di Indonesia, Kegiatan Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti dan diselenggarakan adalah Kegiatan Olimpiade Musim Panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Kegiatan Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia, dan tak pernah absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada tahun 1964 dan 1980.[2].



Sejak ribuan tahun lalu bangsa  Negara Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling sederhana. Mereka melakukannya guna kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Kegiatan Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa  Negara Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti dan diselenggarakan seluruh bangsa  Negara Yunani dan dilangsungkan guna menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai nama Kegiatan Olimpiade hingga sekarang. Kegiatan Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun, para olahragawan terbaik dari seluruh  Negara Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras sepanjang sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di  Negara Yunani sering terjadi perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak-pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata sepanjang Perang Peloponnesus. Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban.[3][4]

Saat ini di wilayah Olympia,  Negara Yunani terdapat sekelompok bangunan kecil dan gelanggang di alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang dilestarikan pemerintah  Negara Yunani. Pada pesta Kegiatan Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Kegiatan Olimpiade kuno mempertandingkan cabang olahraga atletik layaknya lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para penonton sering terkena lemparan batu atau ditabrak kereta kuda para peserta.[5][6][7]

Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang dan hadiah gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula panel-panel tentang lomba lari khusus membawa tameng. Lomba ini banyak disukai penonton karena dianggap lucu.[8] Pembukaan Kegiatan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km, adalah 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah. Berbeda dengan Kegiatan Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda guna mengikuti perlombaan.[9]

Berbagai pertandingan dalam Kegiatan Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan guna menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration, adalah perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional.[10] Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet. Pemenang adu tinju adalah pihak-pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak-pihak yang kalah harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah.[11]

Kegiatan Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti dan diselenggarakan oleh para pria. Sebab para atlet harus bertanding dengan badan telanjang, kecuali guna kesempatan khusus, layaknya lomba kereta kuda. Mereka berbusana beraneka ragam guna menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan kuda. Bagi orang  Negara Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai guna berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki badan yang atletis.[12] Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, layaknya daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak masuk kota harus mealui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi.[13] Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga memberikan bonus uang dan hadiah dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini adalah maraton, adalah perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.[14]

Kegiatan Olimpiade mencapai puncaknya pada abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap mengalami penurunan seiring jatuhnya  Negara Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang menyatakan secara resmi mengenai berakhirnya Kegiatan Olimpiade, namun teori yang paling umum dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan bahwa semua budaya praktik-praktik kuno  Negara Yunani harus dihilangkan.[15] Kemudian, pada tahun 426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil  Negara Yunani. Setelah itu, Kegiatan Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.[16]


Posting Komentar untuk "Berita Lagi Tren di google trends adalah Olimpiade Brazil Rio 2016"